RSS
ini blog isinya nano-nano, dari curcol,pelajaran,gratisan, pokonya nano nano! :D

Sevice Asem !



Suatu hari printer saya mengalami trouble. Hasil print.an.y bergaris – garis dan putus – putus. Saya kemudian segera menelpon tempat service,. Seorang pria menerima telpon saya.... saya pun bercerita masalah problem printer saya, dan berencana untuk membawa printer saya ke tempat service tersebut...
Begitu mendengar keluhan saya, kemudian pria itu menganjurkan saya untuk tidak buru – buru membawanya ke tempat servicenya. Katanya printer saya sebenarnya tidak rusak, Cuma butuh dibersihkan saja. Karena kalau di tempat service kami biayanya cukup mahal, tegasnya.
Dalam hati saya berkata, wah..... baik sekali orang ini, tidak matre.
Dan karena orangnya ramah , saya iseng saja nanya – nanya .
Saya : mas.., kalau omongan sampeyan kedengeran bos sampeyan, apa tidak takut dimarahi...?
Mas : ooooo..... ndak.. ndak kog., karena ini sudah menjadi kebijakan perusahaan...
Saya : ah... jangan – jangan sampeyan sendiri bosnya...???
Mas : ooo ndak bukan. Saya ini cuman tukangnya, ini memang kebijakan bos kog. Dia bilang kalau ada kerusakan ringan sebaiknya diperbaiki sendiri dulu.
Saya makin terkesan dengan jawaban si petugas ini, apa yang disampaikan sangat masuk akal dan santun. Caranya pun sangat meyakinkan dan terkesan sungguh – sungguh. Saya pun berbasa – basi...

Saya : pasti kagi banyak garapan ya mas...???
Mas : ndak kog... biasa aj...
Saya : lho tapi kog...???
Mas : ya inilah strategi bisnis bos kami...
“ strategi bisnis...?” , saya semakin heran,..  tak lama kemudian mas petugas langsung menjelaskan...
Mas : gini lho mas, kenapa kita selalu nganjurin si pemilik untuk mencoba memperbaiki sendiri dulu... karena biasanya kalau si pemilik nyoba – nyoba, hasilnya akan semakin berantakan dak karu –karuan. Lalu di service disini dengan biaya service yang lebih besar. Karena kerusakannya parah maka kita kan jadi lebih untung. Begitulah kata bos saya mas.....

0 komentar:

Posting Komentar

Mini Facebook

Test Your Mathematic

Love Meter